Posts

Showing posts from February, 2012

OPLASTALA

Rekonesepsi Tuhan dalam Budaya Buru Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Dalam bukunya ‘Masa Depan Tuhan; Sanggahan Terhadap Fundamentalisme dan Ateisme’, Karen Amstrong menulis begini: Orang-orang yang beriman tahu bahwa secara teoretis Allah sama sekali di luar jangkauan, transenden, tetapi kadang-kadang mereka berasumsi bahwa mereka tahu persis siapa ‘dia’ dan apa yang dia pikirkan, cintai, dan harapkan. Kita cenderung menjinakkan dan memiara ‘keberadaan’ Tuhan. Kita tak henti-hentinya meminta Tuhan untuk memberkati bangsa kita, menyelamatkan ratu kita, menyembuhkan penyakit kita, atau memberi kita hari yang cerah untuk berpiknik. Kita mengingatkan Tuhan bahwa dia telah menciptakan dunia dan bahwa kita adalah pendosa yang sengsara, seolah-olah hal ini barangkali telah tergelincir dari pikirannya. Para politikus mengutip Tuhan untuk membenarkan kebijakan mereka; para guru memperalatnya untuk menjaga ketertiban di dalam kelas, dan para teroris melakukan kekejaman atas namanya. Kit

KELEYE

Konsepsi Tentang ‘Gereja’ dalam Masyarakat Wemale di Honitetu Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Beta pernah menulis ‘kareda’ [bahasa Yamdena], sebuah konsepsi tentang gereja dalam masyarakat Tanimbar Selatan. Dari situ terdapat ruang perlacakan yang cukup luas dan dimulai dari tradisi membahasa masyarakat. Beta yakin bahwa bahasa tanah [ ordinary language, native speech ] di Maluku juga memiliki kosa kata yang menunjuk pada suatu persekutuan khusus dalam fungsi-fungsi ritus di masa lampau. Secara teoretik kecurigaan itu terbangun karena istilah ‘gereja’ yang digunakan dalam bahasa Indonesia ternyata merupakan serapan dari istilah ‘igreja’ dalam bahasa Portugis. Maka ketika mendengar istilah ‘kareda’, kecurigaan tadi mendorong dilakukannya pelacakan ke dalam struktur bahasa tanah dari beberapa sub-etnik di Maluku. Minggu, 26 Februari 2012, ketika berkesempatan memimpin Ibadah Minggu Sengsara II di Jemaat Ursana, salah satu dusun dari negeri adat Honitetu, beta mendapati kesan yan

Konflik Pelauw

Simbol Identitas Kita Musnah Terbakar Oleh. Elifas Tomix Maspaitella Pengantar Dalam buku Encyclopedia of Philosophy (edited by. Donald M. Borchert, 2nd edition, 2006) Vol. 4, dijelaskan bahwa identitas menunjuk pada relasi antara obyek [identity is relation between objects]. Dari segi itu, identitas itu merunut kepada semacam kerangka logis yang berkisar pada unsur-unsur secara general (umum), suatu obyek khusus dan keduanya itu mengandung suatu nilai intrinsik. Menurut hukum Leibniz [Leibniz’s Law] identitas itu terdiri atas: [a] identitas reflektif, yakni jika setiap obyek itu identik pada dirinya sendiri; [b] identitas yang bersifat simetrik, yakni ketika sebuah obyek x itu identik dengan satu obyek yang lain atau y; [c] identitas yang bersifat transitif, yakni ketika obyek x identik dengan obyek y dan obyek y identik dengan obyek z. Tiap hubungan di dalam ketiga jenis identitas itu disebut hubungan ekuivalen. [d] dan ada pula identitas yang memiliki hubungan ekuivalen lebih kuat,

TANGGA MONYET

Image
Diskriminasi Pembangunan Kawasan Kepulauan [Sisi Lain Berlayar ke Maluku Barat Daya] Oleh. Elifas Tomix Maspaitella ‘Katong nai kapal deng kambing-kambing’ merupakan salah satu ungkapan keresahan dan protes sosial masyarakat Maluku Tenggara terhadap pelayanan pelayaran yang dinilai mereka tidak manusiawi. Kapal penumpang terpaksa digunakan pula untuk mengangkut ternak. Karena tidak ada ruang khusus untuk ternak, maka penumpang dan ternak harus berbagi tempat dalam palka atau dek-dek kapal. Kehadiran armada kapal PELNI seperti KM Pangrango, KM Tatamailau dan sejenisnya sudah cukup membantu memperlancar akses perhubungan masyarakat Maluku Tenggara ke dan dari Ambon, namun belum menuntaskan hal-hal mendasar dari sisi pembangunan kawasan kepulauan. Pelabuhan-pelabuhan kapal belum selesai dibangun sehingga di beberapa tempat seperti Tepa dan Leti, embarkasi berlangsung di tengah lautan. Cuaca ekstrim menjadi salah satu alasannya. Jadi embarkasi dilakukan dengan bantuan speedboat, kapal kayu